Sabtu, 21 April 2012

Petunjuk Memilih Permainan Anak

Bila diperhatikan hampir semua anak kecil tidak jauh dari yang namanya mainan. Namun bukan berarti semua orangtua menganggap semua mainan sama saja, hanya sebagai hiburan belaka untuk anaknya. Dan memberikan mainan begitu saja tanpa mempertimbangkan apa dampak bila anak Anda memainkannya. Jangan buru-buru memberikan mainan kepada buah hati Anda. Salah memilih jenis mainan, berarti akan merugikan anak Anda. 

Hal-hal berikut ini dapat menjadi panduan dalam memberikan mainan kepada anak Anda:
  1. Pastikan Anda memberikan mainan yang dapat membangkitkan kreativitas dan imajinasi anak Anda. Misalnya: lilin mainan, tanah liat, kardus bekas, sisa-sisa kain, bermain peran, bermain boneka dan sebagainya yang dapat mengembangkan daya kreativitas dan daya imajinasi anak.
  2. Sediakan lingkungan tahan anak. Lingkungan tahan anak adalah sebuah lingkungan yang dibentuk sedemikian rupa sehingga tempat tersebut dapat digunakan sebagai arena bermain anak dengan aman dan menyenangakan tanpa khawatir akan keselamatan anak dan mengganggu barang-barang yang ada di sekitar arena permainan anak. Dengan menyediakan lingkungan tahan anak ini akan memnuat anak Anda puas, senang, tidak tertekan, tidak takut, atau tidak ragu-ragu dalam melakukan permainan karena lingkungan tahan anak ini akan meminimalkan orangtua untuk berkata "jangan" kepada anak yang mempunyai dampak berarti bagi tumbuhnya kreativitas anak.
  3. Usahakan memenuhi lima aspek perkembangan anak, yaitu fisik, kognitif atau kecerdasan, afektif atau emosional yang berupa sikap berbagi kasih sayang, sosial, serta religi dalam memilih permainan anak. Untuk aspek fisik dapat berkembang maksimal dengan asupan makanan bergizi, maka untuk aspek lainnya dapat berkembang melalui kegiatan bermain. Ada satu hal yang harus diperhatikan orangtua, tidak setiap keinginan anak harus segera dipenuhi. Harus ada saat-saat tertentu anak merasa kecewa. Ini salah satu cara untuk melatih emosi anak agar anak menjadi cerdas secara emosional. Orangtua harus berani dan sampai hati untuk tidak memenuhi keinginan anaknya yang tidak akan membawa keberhasilan diri anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar